ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan strategi kritik cerpen “Telinga” karya Seno Gumira Ajidarma (SGA) terhadap rezim Orde Baru (Orba) Indonesia. Tulisannya tentang Timor-Timur dituangkan dalam trilogi buku Saksi Mata (kumpulan cerpen), Jazz, Parfum, dan Insiden (roman), dan Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara (kumpulan esai). Seno Gumira Ajidarma adalah putra dari Prof. Dr. MSA Sastroamidjojo , seorang guru besar Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada . Seno Gumira Ajidarma berseru dalam bukunya, “Ketika jurnalisme dibungkam, sastra harus bicara.” (Bentang, 2006, cetak ulang). Bila jurnalisme bicara dengan fakta, sastra bicara dengan kebenaran. Kebenaran yang diungkapkan dengan teknik penulisan cerpen yang disisipi fakta-fakta sebagai “kunci” yang dapat membuka mata pembaca terhadap Beberapa tulisan esainya yang terkenal antara lain, Surat dari Palmerah (2002); Kisah Mata Fotografi Antara Dua Subjek: Perbincangan Tentang Ada (2002); Affair Obrolan Tentang Jakarta (2004); Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara (2005); dan Sembilan Wali dan Siti Jenar (2007). Tulisannya tentang Timor Timur dituangkan dalam trilogi buku Saksi Mata (kumpulan cerpen), Jazz, Parfum, dan Insiden (roman), dan Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara (kumpulan esai). Pada 2014, Seno meluncurkan blog bernama PanaJournal - www.panajournal.com tentang human interest stories bersama sejumlah wartawan dan profesional Tulisannya tentang Timor-Timur dituangkannya dalam Trilogi buku Saksi Mata (Kumpulan Cerpen), Jazz, dan Insiden (Roman) dan Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara (kumpulan Esai). Seno juga dianugerahi sejumlah penghargaan, diantaranya South East Asia Write Award. Sekar Ayu Asmara, adalah sosok kreatif yang enerjik. melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting di mana pun dan kapan pun. Jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu negara demokratis. Takpeduli apa pun perubahan-perubahan yang terjadi di masa depan, baik sosial, ekonomi, politik maupun yang lain-lainnya. Tak dapat dibayangkan, akan pernah ada saatnya ketika “Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.” Seno Gumira Ajidarma, Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara (Ajidarma, 2005). Publik ti- ketika pengarang harus, dan diharuskan, berasal dari kelas elite karena memiliki ketika jurnalisme dibungkam sastra harus bicara. Addeddate 2016-04-20 05:43:02 Identifier KetikaJurnalismeDibungkamSasSenoGumiraAjidarma definisi sastra, peneliti berpandangan bahwa prinsip utama dalam jurnalisme sastra adalah fakta. Meskipun pakai kata sastra, tapi iatetap jurnalisme. Setiap detail harus berupa fakta. Tempat juga memang nyata. Kejadian benar-benar kejadian. Penggunaan sastra dalam jurna– lisme menjadikan gaya bahasa jurnalisme berkembang lebih luwes, Kemudian, begitu juga pentingnya sastra bagi kehidupan sehingga Seno Gumira Ajidarma (1997), seorang sastrawan dan juga jurnalis ini, lalu mengafirmasi pernyataan JFK dengan membuat adagium “Ketika Jurnalisme Dibungkam, maka Sastralah yang akan Berbicara”. Ketika Jurnalisme dibungkam, sastra harus bicara. Karena bila Jurnalisme bicara dengan fakta, sastra bicara dengan kebenaran (Penerbit Bentang, 1997). 3 Mimetik, diartikan sebagai tiruan alam atau kehidupan (Abrams, 1981). 4 Pendekatan Pendidikan Nilai-nilai Hidup (The Living Education Approach) ini digagas oleh Association for Living Values CATATAN TENTANG BUKU "KETIKA JURNALISME DIBUNGKAM SASTRA HARUS BICARA"***"Hidup ini bisa kita buat agak lebih menyenangkan, jika kita memang 'menghend Tentang Buku Seno Gumira Ajidarma, "Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara" Halaman 3 - Kompasiana.com Ketika Jurnalisme dibungkam, sastra harus bicara. Karena bila Jurnalisme bicara dengan fakta, sastra bicara dengan kebenaran. Fakta-fakta bisa diembargo, dimanipulasi, atau ditutup dengan tinta hitam, tapi kebenaran muncul dengan sendirinya, seperti kenyataan. aASpZpX.

ketika jurnalisme dibungkam sastra bicara